Ada Maunya
Kemunculan sepasang belia
Teramat mengesan baginya
Pintu-pintu yang tertutup rapat
Sejadinya melebar dan terbuka luas
Wajah-wajah melongok dari dalamnya
ekspresi penasaran tergambar karenanya
Biar tak lama untuk mengeja kejadian
Hingga keadaan meleburkan sapa
Tandang yang teramat manis
Untuk dilewaatkan tanpa kenangan
Atau sekedar sapa alakadarnya
Tak luput
timbal sapa sepasang kekasih
Berjawab direlung bisik hatinya
Menampik benih-benih semu
Dari dawai suar nada bicara
Rayu kecil perjaka menembus pintu
Relung hati sang dara yang terbuka
Menggelayutkan emosi dirinya
Laksana membaringkan semampai tubuhnya
Pada lembut dan empuknya pembaringan asmara
Angin datang dengan semakin dingin belaiannya
Menyuarakan kesaksiannya pada pemilik negeri
Ranting kecil menghentikan
Gemuruh dada yang sedang merontakan
Getaran kasih alam semesta
Cibir sang dara bersela tawa manisnya
Ada hasrat yang terpendam tanpa bicara
Ada maunya hanya jadi istilah
Sebut tak urung juga sering menjadi picu
Kini nafasnya menyadarkan bening matanya
Menarikkan arah pada indahnya alam
Yang sengaja jauh dikejar hingga tibanya
Mata memanjakan dengan pesona keaslian alamnya.
=00000=
Kemunculan sepasang belia
Teramat mengesan baginya
Pintu-pintu yang tertutup rapat
Sejadinya melebar dan terbuka luas
Wajah-wajah melongok dari dalamnya
ekspresi penasaran tergambar karenanya
Biar tak lama untuk mengeja kejadian
Hingga keadaan meleburkan sapa
Tandang yang teramat manis
Untuk dilewaatkan tanpa kenangan
Atau sekedar sapa alakadarnya
Tak luput
timbal sapa sepasang kekasih
Berjawab direlung bisik hatinya
Menampik benih-benih semu
Dari dawai suar nada bicara
Rayu kecil perjaka menembus pintu
Relung hati sang dara yang terbuka
Menggelayutkan emosi dirinya
Laksana membaringkan semampai tubuhnya
Pada lembut dan empuknya pembaringan asmara
Angin datang dengan semakin dingin belaiannya
Menyuarakan kesaksiannya pada pemilik negeri
Ranting kecil menghentikan
Gemuruh dada yang sedang merontakan
Getaran kasih alam semesta
Cibir sang dara bersela tawa manisnya
Ada hasrat yang terpendam tanpa bicara
Ada maunya hanya jadi istilah
Sebut tak urung juga sering menjadi picu
Kini nafasnya menyadarkan bening matanya
Menarikkan arah pada indahnya alam
Yang sengaja jauh dikejar hingga tibanya
Mata memanjakan dengan pesona keaslian alamnya.
=00000=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar