kesana kemari untukmu

dirimu masih dihati

dirimu masih dihati


Ketika engkau menadatangiku
Aku masih teringat kenangan itu
Seperti anak kecil yang sedang berjalan
Dan juga sering terjatuh kesan kemari
Engkau perlu tahu hal itu
Karenanya kukatakan apa adanya
Tentang aku yang tidak mengerti
Apa yang sebenarnya dari maksud cinta
Tak lebih dari rasa haus dan rasa lapar
Aku mencintai diriku yang renta
Engkau menyapa dengan caramu
Cara yang bagiku masih asing
Bagaimana bisa mengerti banyak hal
Apalagi jika bicara tentang kemewahan

Waktu telah membawa kita
Pertemuan telah memberi cerita
Selebihnya mengumpul pengertian
Yang tertabur dalam kurun yang panjang
Waktu kita bersama
sesuatu yang merupakan bagian cerita
Tak bisa hanya disebut kesenangan
mungkin bertolak daripada kebutuhan diri
kekayaan yang dibuktikan oleh perjalanan
menjadi kesetaraan dengan kehidupan mewah
orang pernah bilang tentang kualitas
yang dimiliki oleh kebersamaan kita
adalah sesuatu yang terlalu mahal
Walau tanpa kepongahan
Biar tanpa keangkuhan
Caramu pun seperti mengatakan
kekayaan yang dibuktikan dengan kehidupan mewah
menampilkan kepuasan
Meskipun
Dalam sendiri sering aku bertanya
tentang itu semua untuk meyakinkan
Apakah mewah dan perabotan
Yang selalu menjadi teman ini
Hanya untuk indra kita
Apakah kita pernah bertanya
Diri kita kaya dan unggul dalam kualitas
Dulu
Aku tak pernah bertanya demikian
Apa adanya saja seperti caramu
Namun setelah kau mengambil tekat
untuk menjauh dan meletakkan segalanya
yang menarik minatmu di sana
Pertanyaan itu tak henti-hentinya
Hingga sekarang masih ada
Seperti keadaan dirimu itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Muter-Muter Sepulang Senam

Pagi-pagi sekali, saat cuaca sejuk dan segar Ingin rasanya meneruskan langkah sedikit jauh, mengingat beberapa waktu yang lalu seorang teman...