Dini hari itu, aku tersentak kaget bukan main. Suara aneh dari luar rumah memecah keheningan malam. Deg-degan, sendirian pula. Nyalakan lampu kamar? Biasa aja. Cekikikan sendiri kayaknya. Pilihan bijak jatuh pada menyalakan lampu taman, sekalian yang paling besar biar benderang benderang. Dari jendela, kulihat semuanya terang benderang. Puas, aku pun kembali ke kasur. Hening lagi. Tapi, baru saja nyaman, suara itu balik lagi! Langsung saja kutombolin selimut sampai kepala tertutup rapat.
Pagi harinya, dengan mata belekan karena kurang tidur, aku keluar rumah bertekad mencari sumber suara semalam. Setelah menggaruk-garuk kepala yang bingung, eh, ternyata pelakunya adalah... kandang ayam! Pintu kandang ayam yang biasanya rapat ternyata terbuka. Si Jago, ayam hutan kesayanganmu itu, ayam jagoan dengan jambul merahnya, kongkrong dengan gagah di depan pintu sambil berkokok lantang. Dasar Jago, ganggu tidur orang pagi-pagi buta!
Ternyata semalam, ketakutan sendiri yang membuatku salah tangkap suara. Suara aneh itu ya suara kokok Jago yang entah kenapa terdengar menyeramkan di tengah malam. Lampu taman yang dinyalakan pun percuma. Jago mah cuek bebek, malah nikmat berjemur di bawah lampu sorot dadakan.
Setelah ngakak sendiri menyadari kebodohanku, barulah kulihat biang keroknya. Pintu kandang yang rusak ternyata biang keladi konser malam semalam. Pantesan deh Jago bisa keluar seenaknya. Ini gara-gara tendangan si Tomi, anak tetangga yang suka main sama Jago. Dasar Tomi, mainnya ngaco!
Dengan wajah memerah menahan tawa dan sedikit malu, aku pun bergegas mencari peralatan untuk memperbaiki pintu kandang. Aku yakin pasti bisa. Sambil mengutak-atik obeng dan papan, kulihat Jago berkokok lagi, seakan mengejek kebodohanku semalam. Ah, dasar Jago!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar