Penyodoran Begitu Saja Seperti Penawaran

Membayangkan untuk memilikimu saja aku tidak berani...

Apalagi sampai bagaimana harus memperlakukan ; semua itu pastilah sangat jauh ; karenanya untuk hal yang masih terjangkau dengan akal saja kuikuti kemana langkah setiap peristiwa saat awal di sini.. dulu....

Engkau teramat indah, dengan keadaanmu dan juga semua yang mengelilingimu ; juga sedemikian asing bagiku mengikuti cara dan laku sekitarmu juga macamnya kebiasaan yang tentu saja bagiku asing...

Terlalu mahal atau tidak juga sering berdialog dengan ajakan kembali melongok cita rantau kedatangan tatkala harus jauh menyeberang hingga ke tempat ini,

Juga kutaktahu pasti, jika derap barisan masih sering terdengar mendekat juga adakalanya mengelilingi hingga sejauh ini kutelah langkahkan kaki, atas nama dirinya atau utusan dari negeri matahari dan mana pun kubiarkan saja sebagai mimpi belaka ;

Kubeli apa pun untuk yang jadi kebutuhan, menjaga dengan berlahan menyesuaikan keadaan berdiam bahkan malu berpapasan denganmu karena tidak tahu apa yang harus ku katakan....

Namun, tiada terasa semua berubah ketika engkau mulai menyapa, dengan langsung atau melalui orang lain....

Banyak hal yang tidak mungkin.....#

Hingga kini terkadang tetap saja ada bagian yang membingungkan ..mm

Bagaimana bisa ekspresi wajahmu dalam hitungan detik ... saat di jalan itu.... sebagai saksi mempertemukan kita tiada sempat mengabadikan betapa nyata cepatnya bagai menjawab semua tanya yang baru ingin terucap... hingga sulit mengatakan tidak apalagi iya saat engkau punya pilihan.... 

.... telah kuyakini 

Engkau akan tetap tumbuh membesar dalam pengaruh... juga tanggung jawab, entah jauh atau dekat 

Termasuk belajar melepas apa yang harus kubebaskan...

                                   ((()))

Seperti dulu lagi....

Ketika baru menapaki hari baru,

Ditempat ini....

Kunanti dengan tiada pernah ingin membiarkan 

....... kehilangan bagian yang terindah.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar